Siapa yang tidak kenal dengan kelinci, hewan mamalia satu ini memiliki bentuk yang sangat lucu dan menggemaskan.
Untuk itu, tidak jarang yang menjadikan hewan ini sebagai hewan peliharaan.
Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak pasti menyukai hewan ini karena kelinci bukanlah hewan yang menakutkan dan juga sangat ramah bagi anak-anak.
Tidak seperti hewan mamalia berbulu lainnya seperti kucing ataupun anjing, kelinci tidak suka menggigit dan mencakar.
Selain itu bulu kelinci juga lebih halus dan jarang lebih jarang orang yang alergi terhadap bulunya dibanding kucing ataupun anjing.
Namun, bukan hanya sebagai hewan peliharaan saja loh.
Kelinci juga bisa dimakan dagingnya, seperti makanan sate kelinci yang banyak dijajakan di pinggir jalan hingga restoran.
Jadi, tidak heran banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan kelinci baik untuk kelinci peliharaan maupun kelinci pedaging.
Nah, jika kamu masih pemula dan berencana untuk beternak kelinci dalam skala kecil ataupun besar, kali ini Wikicau akan membagikan tips beternak kelinci yang baik dan benar untuk pemula, simak terus ya.
Baca juga:
1. Lahan dan Kandang
Hal pertama yang harus kamu siapkan dengan baik adalah lahan dan juga kandang.
Jika ingin beternak, pastinya ada lahan kososng yang kamu gunakan untuk meletakkan kandang bagi kelinci nantinya.
Usahakan agar letak kandang tidak terlalu dekat dengan bangunan rumah kamu.
Hal ini dilakukan karena untuk menjaga kesehatan keluarga dan ternak itu sendiri.
Namun jika terpaksa dan tidak memiliki banyak lahan, jangan meletakkan kandang yang terhalang sinar mataharinya oleh bangunan.
Karena kandang kelinci harus mendapatkan sinar matahari yang cukup.
Ukuran kandangnya juga harus luas yaitu dengan lebar kurang lebih 3 kali ukuran kelinci dan memiliki sekat antara satu dan lainnya.
Tiap kandang juga berbeda, ada yang terbuka dan ada yang tertutup.
Kandang terbuat dari kayu dan ditutup kawat besi agar udara yang masuk cukup.
2. Memilih Bibit
Dalam memilih bibit juga harus hati-hati ya sobat, kamu perlu bibit yang sehat dan juga benar.
Benar disini maksudnya adalah, bibit yang kamu pilih sesuai dengan fungsi ternak kamu yaitu untuk kelinci hias atau kelinci pedaging.
Untuk kelinci hias kamu bisa memilih jenis kelinci yang memiliki bulu panjang, sedangkan untuk kelinci pedaging jenis kelinci yang dipakai adalah kelinci dengan bulu pendek.
Setelah menentukan bibit, kamu bisa membedakan jantan dan betina. Jangan sampai sudah dibeli ternyata jantan semua atau betina semua. Bisa-bisa nanti “jeruk makan jeruk”.
Untuk menghindari hal tersebut, ada beberapa ciri antara jantan dan betina yang bisa kamu bedakan seperti berikut:
- Kelinci jantan memiliki bentuk kepala yang lebih kotak, sedangkan betina kepalanya lebih bulat
- Ukuran badan kelinci jantan juga lebih kecil dibandingkan betina
- Kelinci betina lebih agresif dibandingkan kelinci jantang yang lebih ramah
- Kelinci jantan memiliki tonjolan diatas anusnya, sedangkan betina terdapat gundukan bercelah diatas anusnya
- Berat badan kelinci betina lebih berat dibandingkan kelinci jantan
- Kelinci jantan akan menunjukan testikel ketika cuaca sedang panas
- Kelinci jantan memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar dibandingkan kelinci betina
Selain membedakan antara jantan dan betina, kamu juga harus tahu bibit yang unggul dan sehat.
Bibit yang bagus bisa kamu lihat dari kriteria seperti berikut:
- Matanya bersih
- Aktif
- Bulunya bersih
- Tidak cacat
- Sehat
- Fertilitas tinggi
- Warna bulunya cerah / tidak kusam
- Tidak takut
3. Pemberian Makan
Setelah mendapatkan bibit yang bagus, kamu bisa membawanya dan ditempatkan dalam kandang yang sudah disiapkan sesuai kebutuhannya.
Setelah itu berikan perawatan yang baik dan benar sampai kelinci masuk usia kawin dan bereproduksi.
Hal utama dalam perawatan adalah pemberian makan, pemberian makan pada kelinci juga terbilang tidak sulit.
Pemberian pakan juga tergantung kelinci jenis apa yang kamu ternak, apakah kelinci hias atau kelinci pedaging.
Untuk kelinci hias, kamu bisa memberikan pakan berupa pelet yang kaya dengan gizi seimbang untuk membuat kelinci tetap sehat.
Sedangkan untuk kelinci pedaging, kamu bisa memberikan pakan berupa sayur dan juga buah-buahan.
Karena harga jual kelinci hias juga mahal, pemberian pelet sebagai pakan juga seimbang dengan harga jualnya.
Untuk kelinci pedaging sendiri, akan lebih hemat dan mudah jika kamu memberikan pakan berupa sayuran.
Namun untuk membuat kelinci tidak bosan dengan makanannya, kamu sesekali juga bisa menyeling makanan dengan pelet ataupun sayuran dan buah.
4. Masa Kawin
Tahap selanjutnya adalah mengawinkan kelinci, dalam mengawinkan kelinci banyak yang harus kamu perhatikan terlebih dahulu agar mendapatkan hasil yang baik.
Untuk reproduksi kelinci sebenarnya cukup cepat dan dapat menghasilkan banyak anakan dalam sekali proses kelahiran.
Namun hal iu juga di dukung dengan cara mengawinan yang tepat, yuk simak apa saja yang harus kamu perhatikan sebelum masa pengawinan.
- Perilaku
Bagi kelinci yang sudah siap kawin biasanya memiliki perilaku yang berbeda.
Salah satunya adalah terlihat gelisah dan lebih aktif dari biasanya, selain itu juga lebih sering mendekati lawan jenisnya.
Perilaku yang lain adalah dengan mengosokkan dagu bagian vulvanya dan berubah warna menjadi merah mudah juga salah satu cirinya.
- Usia
Selanjutnya adalah usia, usia ideal bagi kelinci yang siap kawin adalah kelinci berumur 8 bulan.
Usia sangat penting dalam proses perkawinan kelinci agar tidak gagal.
Gagal disini adalah terjadinya gangguan kesehatan bauk bagi kelinci jantan ataupun betina.
Kelinci jantan akan mengalami gangguan pertumbuhan yang tidak makasimal sedangkan kelinci betina akan ada kemungkinan gagal hamil dalam proses perkawinan tersebut.
Jika kamu sudah melihat ciri-ciri tersebut, hal selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah dengan mengawinkan kelinci jantan dan betina.
- Proses perkawinan dilakukan di dalam kandang kelinci jantan, agar kelinci jantan lebih percaya diri karena berada pada wilayah kandangnya
- Masukkan kelinci betina kedalam kandang kelinci jantan
- Tunggu beberapa saat, setelah itu kelinci jantan akan menaiki dan berada diatas kelinci betina
- Setelah kurang lebih 5 menit, kamu bisa memisahkan keduanya dengan mengambil kelinci betina dan letakkan di dalam kandangnya sendiri
- Setelah kelinci betina istirahat antara 10-20 menit, masukkan kembali kelinci betina kedalam kandang kelinci jantan
- Jika kelinci betina tidak menghindar maka proses perkawinan belum selesai, namun jika sebaliknya maka proses perkawinan sudah selesai
- Kamu bisa mengambil kembali kelinci betina dan letakkan di dalam kandang yang terpisah
5. Proses Kehamilan
Setelah proses kawin antara kurang lebih satu minggu, kelinci betina akan memasuki masa kehamilan.
Pada masa ini, tidak semua kelinci dapat dilihat secara langsung perubahan dari bentuk fisiknya.
Jadi, kamu harus lebih peka dan teliti memperhatikan perubahan yang dialami kelinci betina untuk memastikan kelinci sudah dalam masa hamil atau belum.
Biasanya kelinci yang sedang hamil akan mengalami perubahan sikap dan perilakunya.
Porsi makan kelinci hamil akan terus bertambah dan mengalami perut buncit.
Selain itu, kelinci akan lebih sensitif dan juga agresif dibandingkan biasanya.
Dan yang paling penting adalah proses ketika akan melahirkan, kelinci betina akan membuat sarang dengan mengumpulkan benda-benda atau daun-daun dipojokkan kandangnya menjadi satu.
6. Proses Melahirkan
Setelah Sobat Wikicau mengetahui masa kehamilan kelinci, selanjutnya adalah mempersiakan untuk kelahiran anak kelinci.
Pada proses ini pastikan kamu meyiapkan tempat untuk meletakkan kandang kelinci agar terhindar dari panas dan dinginnya udara luar.
Berikan makan yang cukup bagi induk kelinci, karena kelinci juga termasuk hewan kanibal jadi bisa saja anaknya dimakan ketika kekurangan asupan makanan.
Itulah beberapa tips penting bagi kamu khususnya yang masih pemula dalam beternak kelinci, selain tips-tips diatas kamu juga harus selalu menjaga kebersihan kandang dan lingkungannya.
Kandang yang bersih akan membuat kelinci tetap sehat dan tidak mudah terserang penyakit, mengingat kelinci adalah salah satu hewan yang mudah terserang penyakit.
Jangan lupa untuk tetap menjaga kenyamanan kelinci dengan menghindarkan dari tempat-tempat yang bising dan usahakan jauh dari lalu lalang manusia.