Kroto adalah telur semut rang-rang yang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan dengan jenis semut lainnya seperti semut gula.
Kroto juga merupakan salah satu makanan tambahan bagi burung kicau peliharaan ataupun ternak.
Sekarang ini, semakin banyaknya orang yang berminat untuk memelihara burung kicau.
Maka, permintaan terhadap kroto pun semakin meningkat dalam penjualannya.
Untuk itu, ternak kroto juga menjadi salah satu bisnis yang banyak membawa keuntungan dan cukup menjanjikan.
Banyak orang yang berminat untuk melakukan ternak kroto, namun belum tentu semua orang bisa melakukannya.
Karena ternak kroto membutuhkan teknik dan cara-cara khusus agar dapat berhasil, dan bisa dibayangkan bahwa akan ada banyak semut di rumah kamu.
Belum tentu semua orang ataupun anggota keluarga kamu setuju untuk berbisnis ternak kroto.
Karena berbagai faktor ini lah yang menyebabkan kroto jarang di ternak dan masih sedikit orang yang berhasil melakukannya.
Jika kamu masih pemula dan ingin belajar bagaimana caranya berternak kroto pada pembahasan artikel kali ini.
Sobat Wikicau akan diberikan informasi dan cara berternak kroto yang benar agar mendapatkan hasil yang memuaskan.
Baca juga:
- Panduan Cara Ternak Jangkrik untuk Pemula
- Cara Ternak Burung Cucak Ijo Sampai Berhasil
- Cara Ternak Burung Puyuh Agar Rajin Bertelur
Cara ternak Kroto yang Baik
1. Memilih Bibit
Cara pertama yang harus kamu lakukan untuk berternak kroto adalah memiliki bibit kroto terlebih dahulu.
Jadi, ada dua cara untuk memilih bibit kroto yaitu dengan cara alami dan juga cara instan.
Cara alami yaitu dengan mencari bibit kroto dari alam langsung, artinya kamu harus mencari ratu dan semut pekerja dalam satu koloni.
Yang kedua adalah dengan membelinya pada pedagang bibit kroto yang sudah ada, cara ini tentunya lebih praktis namun harus mengeluarkan sedikit biaya lebih.
Namun yang paling penting adalah jika membelinya pada pedagang kamu sudah bisa dipastikan akan mendapatkan ratu semut dibandingkan harus mencarinya sendiri, yang mana belum tentu dapat.
Ratu semut berfungsi untuk menghasilkan telur-telur semut atau kroto, jadi tanpa ratu semut usaha kamu untuk beternak kroto akan sia-sia saja.
2. Kenali Jenis-jenis Semut
Untuk dapat beternak kroto, seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa yang menghasilkan telur hanyalah ratu semut.
Maka, kamu harus mengenali jenis-jenis semutnya mulai dari bagaimana ratu semut, pejantan, prajurit serta pekerjanya.
Berikut ini adalah masing-masing jenis semut yang ada dalam satu koloni:
- Ratu
Ratu semut berjenis kelamin betina dan merupakan semut penghasil telur, telur yang dihasikan bisa mencapai ribuan telur.
Berikut ciri-cirinya:
- Terdapat di dalam sarang, dan jarang sekali keluar.
- Memiliki ukuran yang lebih besar dari semut biasa lainnya dan biasanya memiliki sayap di punggungnya.
- Warna semut ratu adalah hijau kemerahan.
Ratu merupakan komponen vital dalam sebuah koloni semut, dan usianya paling panjang dibandingkan semut lain.
Selama hidupnya, tugas ratu hanyalah satu, yaitu bertelur.
- Pejantan
Semut pejantan adalah semut yang akan mengawini sang ratu agar bisa bertelur, berikut ciri-cirinya:
- Usianya lebih pendek, karena biasanya semut pejantan akan mati setelah melakukan proses perkawinan.
- Usianya muda.
- Ukuran tubuhnya lebih kecil dibandingkan semut biasa lainnya.
- Prajurit
Yang selanjutnya adalah kroto prajurit, prajurit ini bertugas untuk menjaga sarang dari serangan luar yang akan mengganggu ratu dan juga menjaga agar makanan yang sudah dikumpulkan tetap aman.
Berikut ciri-ciri semua prajurit:
- Memiliki sepasang antena panjang diatas kepalanya.
- Memiliki kaki dan juga rahang yang kuat untuk membantunya dalam menjaga sarang.
- Ukuran rata-rata semut prajurit adalah 7 sampai 10 mm.
- Pekerja
Selanjutnya adalah jenis semut pekerja, yang bertugas untuk menjaga semut yang masih muda dan mengumpulkan makanan, biasanya semut ini adalah semut betina yang tidak bisa menjadi ratu karena mandul.
Berikut ciri-ciri dari semut pekerja:
- Semut betina yang mandul atau tidak dapat menhasilkan telur.
- Memiliki ukuran 4 sampai 5 mm.
- Lebih kecil dibandiingkan semut lainnya.
3. Perhatikan Kondisi Lingkungan
Selanjutnya adalah lingkungan yang bagus untuk dijadikan tempat meletakkan kandang kroto menjadi hal penting yang harus kamu ketahui.
Lingkungan tersebut harus memenuhi syarat yang mendukung bagi pertumbuhan kroto yang baik.
Diantaranya yaitu memiliki sirkulasi udara yang baik, tidak terlalu terang, memiliki kelembaban sekitar 60%, dengan suhu mencapai 30 derajat.
4. Gunakan Kandang yang Sesuai
Kandang juga menjadi salah satu hal penting yang sangat mempengaruhi perkembangan kroto yang akan kamu ternak.
Jauhkan kandang dari tempat yang ramai dan usahakan memiliki tempat atau ruangan khusus untuk meletakkan kandang kroto.
Karena dikahwatirkan akan menggangu kenyamanan jika diletakkan di dalam rumah.
Kandang yang diberikan juga harus sesuai dengan jumlah kroto yang akan kamu ternak, jangan sampai terlalu sempit karena akan mempengaruhi sirkulasi udara di dalamnya.
Sobat Wikicau bisa menggunakan toples bekas makanan dengan bau yang yang sedikit menyengat, namun kamu harus pastikan bahwa sarang yang akan dibuat sudah bersih.
Dan jangan lupa untuk memberikan air di bawah kaki-kaki kandang kroto yang sudah kamu buat agar lebih aman dan semut-semut tidak berceceran kelantai.
5. Berikan Pakan yang Tepat
Selanjutnya adalah pemberian pakan yang baik, pemberian pakan ini harus disesuaikan dan juga memiliki kandungan gizi serta protein yang baik.
Untuk menghasilkan kroto dengan kualitas yang baik, berikut beberapa pakan yang bisa kamu berikan:
- Ulat hongkong
- Cacing tanah
- Jangkrik
- Belalang
- Tulang ikan
- Kecoak
- Dan lain-lain
Cara Ternak KrotoNah, itulah beberapa tahapan dan cara yang bisa kamu lakukan untuk memulai beternak kroto dan mendapatkan hasil yang bagus dan memuaskan. Semoga bermanfaat.