Jangkrik adalah jenis serangga berukuran kecil yang sering kita dengar suaranya ketika malam hari dalam keadaan sunyi.
Jangkrik sangat baik untuk dijadikan sebagai pakan beberapa jenis hewan peliharaan termasuk juga bagi kamu yang hobi memelihara burung kicau.
Sobat Wikicau pasti sudah tidak asing dengan jenis serangga satu ini, karena biasa digunakan sebagai pakan burung kicau.
Selain disukai oleh burung kicau, serangga satu ini memiliki kandungan protein yang sangat banyak jadi sangat baik jika diberikan sebagai pakan burung kicau kamu.
Tapi apakah kamu pernah terfikir bagaimana cara membudidayakan jangkrik, atau berminat untuk membudidayakan jangkrik.
Karena selain untuk menghemat pengeluaran untuk pakan burung kicau kamu, kamu juga bisa menjadikannya sebagai ladang bisnis yang cukup menjanjikan.
Bagi kamu yang penasaran bagaimana sebenarnya cara membudidayakan jangkrik yang benar, berikut langkah-langkah yang bisa kamu ambil khususnya bagi kamu yang masih pemula.
Baca juga:
- Jenis-jenis Makanan Terbaik untuk Burung Pelatuk
- Daftar Makanan Lengkap untuk Burung Cendrawasih
- Makanan Burung Cucak Cungkok Agar Cepat Gacor
Cara Membudidayakan Jangkrik
Membudidayakan jangkrik atau ternak jangkrik bisa menjadi lahan bisnis tambahan yang cukup menjanjikan loh.
Karena semakin banyaknya pecinta burung kicau atau jenis-jenis pembudidayaan burung kicau, maka konsumen jangkrik akan semakin bertambah.
Namun sebelum memulai untuk ternak jangkrik, akan lebih baik jika kamu tahu terlebih dahulu cara-cara yang tepat dalam melakukan perawatan terhadap jangkrik ternak kamu nanti.
1. Bibit Jangkrik
Bibit jangkrik yang baik sangat menentukkan hasil dari ternak jangkrik yang kamu lakukan, jadi harus teliti dalam memilih indukkan.
Usahakan untuk memilih indukan yang bersal dari alam liar, karena indukkan yang berasal dari alam liar lebih agresif dan akan cepat bereproduksi dibandingkan indukkan yang berasal dari kandang.
Namun untuk indukkan betinanya kamu masih bisa membelinya dari kandang peternak lainnya, namun yang terpenting adalah jantannya berasal dari alam liar.
Indukkan yang bagus adalah indukan dengan kondisi fisik yang sempurna atau tidak cacat, berikut adalah cir-ciri indukkan jantan dan betina yang bagus.
- Indukkan jantan
Pada tubuh indukkan jantan yang bagus adalah pada bagian punggung dan juga sayapnya kasar dan juga bergelombang serta tidak adanya ovipositor pada bagian ekornya.
Selain itu suara jantan yang dihasilkan harus bagus, suara jangkrik yang bagus juga menggambarkan bahwa indukkan jangkrik jantan tersebut dalam kondisi yang prima.
- Indukan betina
Untuk indukan betina yang bagus sendiri adalah masih memiliki dua sungut atau antena yang masih panjang, selain itu memiliki kaki yang lengkap.
Pastikkan indukkan betina dapat melompat dengan tangkas dan gesit, dan dilihat dari bentukkan indukan betina yang bagus harus berwarna hitam mengkilap.
Dan yang tidak kalah pentignya adalah cek kondisi kesehatan indukan betina dengan cara dipegang, dan jika dipegang indukkan betina dapat mengeluarkan zat cair dari mulut dan juga duburnya.
2. Siapkan Kandang
Salah satu hal utama dalam melakukan ternak jangkrik adalah persiapan kandang yang akan menjadi tempat jangkrik berkembang biak.
Karena jangkrik merupakan jenis serangga yang aktif pada malam hari, jadi sebaiknya jangan menempatkan kandang pada tempat yang terkena terik matahari langsung.
Untuk kandangnya sendiri tidak ada ukuran khusus yang terpenting adalah cukup dengan jumlah jangkring yang akan kamu letakkan kedalamnya.
Jangan sampai terlalu sempit dan juga tidak usah terlalu besar, umumnya berbentuk persegi panjang dengan ketinggian 50cm, lebar 100 cm dan panjang 200cm.
Kamu bisa membuatnya menggunakan kayu yang sudah dibentuk atau juga bisa dengan menggunakan triplek, jangan lupa untuk memberikan kaki sebagai penyangga.
Jangan letakkan kandang dibawah lantai, jadi kamu harus membuatnya seperti kandang dengan empat kaki dan pastikan kandang tersebut berada pada genangan air.
Kamu bisa menambahkan sebuah tempat seperti baksom dan isi dengan air lalu jadikan sebagai temat kaki kandang diletakkan, dan tidak lupa untu memberikan ventilasi udara yang cukup serta tutup bagian atas kandang.
Hal tersebut untuk mencegah binaitang-binatang lain masuk kedalam kandang, seperti tikus, semut cicak dan lain sebagainya.
Olesi kandang dengan lumpur agar terlihat seperti habitat aslinya, dan didalam kandang diberi daun-daun kering seperti daun pisang dan lainnya sebagai tempatnya tinggal dan menjaganya agar tidak saling memakan satu sama lainnya.
3. Letak Kandang
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa jangkrik adalah hewan yang aktif di malam hari.
Jadi pastikan Sobat Wikicau meletakkan kandangn ditempat sepi dan jauh dari keramaian serta lalu lalang orang.
Dan tempat yang teduh adalah tempat yang sangat baik untuk menernak jangkrik, karena jangkrik tidak menyukai tempat panas dan juga ramai.
Selain untuk membuat jangkrik nyaman tempat yang sesuai juga akan menghindari jangkrik dari stres dan bisa-bisa menghambat pertumbuhan jangkrik itu sendiri.
Letak kandang jankrik juga jangan sampai dekat dengan predator, seperti ayam, bebek dan jenis unggas lainnya yang memang senang memangsa jangkrik.
Jadi yang harus kamu perhatikan untuk menernak jangkrik adalah jangan sampai jika kamu punya peliharaan jenis unggas juga jangan diletakkan pada lahan yang sama.
4. Kawinkan Indukan
Masukkan indukkan jantan dan betina dengan perbandingan 10:2 yang lebih banyak adalah indukkan betina dibandingkan jantan agar lebih cepat dan banyak yang menetas.
Siapkan waadah pipih berisi tanah atau pasir sebagai temapt indukkan betian meletakkan telurnya.
Setelah telur menetas, jangka waktu 5 hari pisahkan indukkan dari telur agar tidak dimakan oleh indukkannya.
Dalam satu kandang ada sekitar 1500 sampai 200 butir telur yang menetas, selanjutnya berikan semprotan antibiotic (cotrymoxale).
Setelah itu, sekitar 5 atau 6 hari telur akan menetas namun pada masa sebelum telur menetas kamu harus rajin memeriksa kelembaban kandang dan juga membolak-balik telur agar tidak berjamur.
Pada awal-awal warna telur akan terlihat bening, namun semakin lama akan berubah menjadi lebih keruh.
5. Perawatan Jangkring yang Menetas
Ketika telur-telur tersebut sudah menetas, jangan lupa untuk memberika perawatan yang baik agar tumbuh kembangnya semakin cepat.
Seperti yang sudah dibahas bahwa penggunaan kandang yang bersih sangatlah berpengaruh pada perkembangan jangkrik.
Selain untuk perkembangan, hal tersebut juga dilakukan untuk menghindari jangkring-jangkrik yang baru menetas terkontaminasi dengan racun-racun yang bisa saja terdapat didalam maupun luar kandang.
Jaga agar jangan sampai jangkik-jangkrik tersebut menjadi kanibal atau memakan satu sama lainnya, maka perlu diberikan pakan dengan baik.
6. Pemberian Pakan
Pada masa-masa awal biasanya pakan yang diberikan adalah voor yang biasa digunakan untuk pakan ayam, namun lebih dihaluskan agar jangkrik mudah untuk memakannya.
Dan gunakan voor yang terbuat dari kacang kedelai, jagung ataupun beras merah itu lebih baik.
Selain itu kamu bisa menghaluskan beberapa sayuran, umbi-umbian ataupun dedaunan sebagai selingan pakan lainnya.
Setelah jangkrik mulai dewasa kamu bisa memberikan beberapa sayuran secara langsung dengan hanya meletakkannya didalam kandang seperti wortel dan sawi dan lainnya.
7. Penanggulangan Hama Penyakit
Setelah melakukan berbagai perawatan mulai dari kandang hingga pakan jangkrik, hal yang tidak kalah pentingnya adalah penangulangan hama penyakit.
Biasanya hama yang menyerang jangkrik adalah berupa jamur yang sering terdapat pada daun-daun yang ada didalam kandang.
Jadi sebaiknya ganti daun penutup kandang secara rutin agar tidak terdapat jamur yang menyebabkan penyakit pada jangkrik.
Selain jamur, hama yang menyerang biasanya seperti semut dan serangga-serangga kecil lainnya.
Jadi usahakan untuk menyemprotkan vaksin ataupu obat-obatan khusus jangkrik agar tidak terserang penyakit yang disebabakan oleh hama.
Nah itulah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk melakukan ternak atau budidaya jangkrik, ternak jangkrik termasuk ternak yang tidak sulit dan bisa dilakukan oleh siapapun.
Namun jika ingin mendapatkan hasil yang bagus, kamu harus melakukan langkah-langkah yang benar dalam melakukan budidaya tersebut.